Ridwan Sanjaya
P 2722 9011 074
KONSEP
SEHAT-SAKIT, NORMAL-ABNORMAL, DAN GANGGUAN JIWA
KONSEP
SEHAT – SAKIT
A.
Pengertian
Sehat
Sehat adalah Kesehatan adalah keadaan
sempurna baik fisik, mental, social bukan hanya bebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan, (WHO 1974).
Sehat adalah suatu keadaan
keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan fungsi yang dapat mengadakan
penyesuaian, sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar, (Pepkin)
Meskipun terdapat banyak
pengertian/definisi, konsep sehat adalah tidak standart atau baku serta tidak
dapat diterima secara mutlak dan umum. Apa yang dianggap normal oleh seseorang
masih mungkin dinilai abnormal oleh orang lain, masing-masing
orang/kelompok/masyarakat memiliki patokan tersendiri dalam mengartikan sehat.
Banyak orang hidup sehat walau
status ekonominya kekurangan, tinggal ditempat yang kumuh dan bising, mereka
tidak mengeluh adanya gangguan walau setelah ditimbang berat badanya dibawah
normal. Penjelasan ini menunjukan bahwa konsep sehat bersifat relatif yang
bervariasi sangat luas antara sesama orang walau dalam satu ruang/wilayah.
Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi sehat harus dipandang sesuatu fenomena yang dinamis. Sehat bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan penyesesuaian, bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan proses. Proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapai terhadap lingkungan sosialnya.
Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi sehat harus dipandang sesuatu fenomena yang dinamis. Sehat bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan penyesesuaian, bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan proses. Proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapai terhadap lingkungan sosialnya.
B.
Pengertian Sakit
Perkins
mendefinisikan sakit sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa
seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik
aktivitas jasmani, rohani dan social.
Status kesehatan seseorang terletak
antara dua kutub yaitu “ sehat optimal dan sehat minimal/kematian “, yang
sifatnya dinamis. Bila kesehatan seseorang bergerak kekutub kematian maka
seseorang berada pada area sakit (illness area) dan bila status kesehatan
bergerak kearah sehat (optimal well being) maka seseorang dalam area sehat
(wellness area).
Faktor yang mempengaruhi diri seseorang tentang sakit :
1.
Status
pekembangan
2.
Pengaruh
sosial dan cultural
3.
Pengalaman
masa lalu.
4.
Harapan
seseorang tentang dirinya.
KONSEP
NORMAL ABNORMAL
Istilah normal tidak
selalu berarti sehat. Sehat lebih bermakna pengertian khusus, yaitu keadaan
yang ideal atau keadaan mental yang positif. Meskipun itulah normal dapat
digunakan untuk menyebut istilah sehat, namun tidak selalu tepat digunakan.
Normal secara harfiah berarti “konformitas” dengan suatu norma atau ukuran. Normal atau ukuran itu kerap kali berarti rata-rata dalam istilah statistik. Misalnya, tinggi normal pria indonesia adalah rata-rata 160 cm. Abnormal dalam arti ini adalah penyimpangan jauh dari rata-rata.
Normal secara harfiah berarti “konformitas” dengan suatu norma atau ukuran. Normal atau ukuran itu kerap kali berarti rata-rata dalam istilah statistik. Misalnya, tinggi normal pria indonesia adalah rata-rata 160 cm. Abnormal dalam arti ini adalah penyimpangan jauh dari rata-rata.
Ciri-ciri individu yang normal atau
sehat (Warga, 1983) pada umunya adalah sebagai berikut :
1. Bertingkah laku menurut norma-norma sosial yang diakui.
2. Mampu mengelola emosi.
3. Mampu mengaktualkan potensi-potensi yang dimiliki
4. Dapat mengikuti kebiasaan-kebiasaan sosial
5. Dapat mengenali resiko dari setiap perbuatan dan kemampuan tersebut digunakan untuk menuntut tingkah lakunya.
6. Mampu menunda keinginan sesaat untuk mencaoai tujuan jangka panjang.
7. Mampu belajar dari pengalaman
8. Biasanya gembira.
1. Bertingkah laku menurut norma-norma sosial yang diakui.
2. Mampu mengelola emosi.
3. Mampu mengaktualkan potensi-potensi yang dimiliki
4. Dapat mengikuti kebiasaan-kebiasaan sosial
5. Dapat mengenali resiko dari setiap perbuatan dan kemampuan tersebut digunakan untuk menuntut tingkah lakunya.
6. Mampu menunda keinginan sesaat untuk mencaoai tujuan jangka panjang.
7. Mampu belajar dari pengalaman
8. Biasanya gembira.
KONSEP
GANGGUAN JIWA.
Kriteria gangguan jiwa adalah suatu kelompok gejala atau
perilaku yang secara klinis bermakna dan disertai penderitaan (distress) pada kebanyakan
kasus dan berkaitan dengan terganggunya fungsi (disfungsi/hendaya) seseorang.
Menurut
who, definisi kesehatan jiwa adalah:
- Merasa sehat dan bahagia,
- Mampu menghadapi tantangan hidup
- Dapat menerima orang lain sebagaimana adanya
- Mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain
Penggolongan
gangguan jiwa dalam ppdgj iii berdasarkan blok serta ciri khas pada
masing-masing blok gangguan jiwa adalah sebagai berikut.
1. Blok f0:
gangguan mental organik atau simpatomatik
2. Blok f1:
gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif
3. Blok f2:
skizofrenia, gangguan skizotipal, gangguan waham (dan gangguan psikotik
lainnya) – [gangguan psikotik nonorganik]
4. Blok f3:
gangguan suasana perasaan (mood/afektif)
5. Blok f4:
gangguan neurotik, gangguan somatoform, dan gangguan yang berkaitan dengan
stress
6. Blok f5:
sindrom tingkah laku yang berhubungan dengan faktor fisiologis dan faktor
fisik.
7. Blok f6:
gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa
8. Blok f7:
retardasi mental
9. Blok f8:
gangguan perkembangan psikologis
10. Blok f9:
gangguan perilaku dan emosional dengan awitan biasanya pada masa kanan dan
remaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar